Posts tagged ‘pernikahan’

Suami yang Baik


Setelah akad nikah, perempuan hanya membawa sepotong hati dan dua telapak tangan dari rumahnya. Hati ia gunakan untuk mencintai dan memahami, kedua telapak tangan ia gunakan untuk merengkuh dan mendoakan suami.
.
Karena itu wahai yang bergelar suami termasuk juga suamiku, Jika harus engkau lelahkan juga jemari istrimu degan ragam pekerjaan, setidaknya jangan lagi engkau lelahkan hatinya dengan sifat arogan.
.
Menjadi suami yang baik dan senang mengalah itu sulitnya dimana? Jika engkau selalu Read more…

Pernikahan Kami


image

Di tanggal ini, di bulan yang lalu. Sudah sebulan kami menikah. Bersyukur hari ini bisa ketemu temen² lagi. Dengan gelar baru. Dan tetep masih jadi bahan becandaan juga. Kata temen, “Masih bau melati“. Mmm..iya gitu?

Masih ingat waktu bersalaman untuk berpamitan. Untuk pertama kali orang tua melepas anak yang dah dilahirkan dan dibesarkan penuh kasih sayang untuk pergi dengan laki-laki yang belum lama dikenalnya. Untuk pertama kalinya juga anaknya pergi meninggalkan rumah untuk mengikuti suami. Rasa sesak sangat. Memandang wajah dan mata orangtua. Melihat besarnya rasa cinta orangtua pada anaknya.

Dah biasa pamit untuk pergi-pergi jauh, tapi pamitnya kali ini dengan rasa yang berbeda. Mungkin begini juga dulu ketika mbah putri rahimahallaah melepas kepergian ibuku pergi merantau mengikuti ayahku. Maka seorang laki-laki yang menjadi suami dari anaknya bapak ini telah memikul amanah dan tanggung jawab besar karena bapak anaknya sudah mempercayakan anaknya untuk dijaga.

Semoga Allah menjaga, merahmati, dan memberi barakah pada kami. Aamiin.

Selamat Menikah Nisa dan Kak Rendy


image

Baarakallaahu lakuma wa baaraka ‘alaykuma wa jama’a bayna kuma fii khaiir.

Alhamdulillaah. Kmrñ dah sah ya Nis? Xoxo. Selamat yah. Semoga sakinah mawwadati warahmah. Maafin ga bisa dateng. Tp selalu didoain & kado menyusul.

Wita, kaka Citi, nanti kita main ke rumah kaka Nisa dan dek Habibie yak. ^^ insyaa Allaah.

Yhay

Mengayuh Biduk


“Sebuah perahu kecil bertolak dari dermaga mengarungi lepas pantai..
Menuju pulau Asa..
Sesekali ombak menerjang membuat perahu oleng..
Sesekali angin kencang menghempas..
memalingkan arah perahu dari tujuan..
Nampak sepasang insan ditengah perahu, sesekali mengencangkan pegangan dan mengerutkan dahi menahan hempasan ombak..
Namun senyum kembali hadir seiring langit yang cerah mengusir kelamnya badai..”

image

Barangkali itulah gambaran sepasang insan yang mengikat perjanjian untuk mengayuh biduk pernikahan mengarungi kehidupan berumah tangga. Setiap insan pasti menginginkan biduknya sampai ke tujuan dengan selamat, meraih kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat. Lalu bagaimanakah sang nahkoda bisa membawa pujaan hatinya dalam biduk pernikahan ini meraih kebahagiaan kehidupan berumah tangga menerjang ombak dan badai yang menghadang?  Semoga sedikit tulisan ini bisa memberi manfaat untuk saudara-saudaraku.

1. Berbekallah dengan taqwa kepada Alloh ‘azza wa jalla.

Sebagaimana mengarungi samudera, pernikahan adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan bekal. Bukan bekal materi semata namun ada yang jauh lebih berharga dari itu yaitu taqwa kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Alloh berfirman dalam QS. Al Baqoroh 197 : “Berbekallah kalian! Dan sebaik-baik bekal adalah taqwa“. Mari kita lihat seberapa berharga bekal yang bernama taqwa ini!

Taqwa adalah bekal yang mengantarkan seorang  insan meraih keberhasilansebagaimana Alloh tegaskan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang  yang bertakwa meraih kemenangan” (QS. An Naba: 31). Na’am, berhasil mengalahkan berbagai terpaan badai fitnah syubhat dan syahwat. Maka baginya kemenangan yang agung, sorga Alloh subhanahu wa ta’ala.

Taqwa akan mengantarkan pemiliknya ke tempat yang aman sebagaimana firman Alloh jalla dzikruhu : “Sesungguhnya orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman” (Ad Dukhon: 51). Na’am, tempat yang aman tidak ada didalamnya ketakutan atau kegalauan tetapi ketenangan, kemapanan, ketentraman jiwa dan kelapangan, sorga yang penuh dengan kenikmatan. Tentu setiap insan menginginkan sampai ke tempat ini maka wajib baginya untuk membekali diri dengan taqwa.

Taqwa akan mendatangkan jalan keluar dari berbagai kesulitan. Alloh ‘azza wa jalla berfirman :”Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar” (QS. Ath Tholaq: 2).

Saudaraku, berapa banyak ombak dan badai akan menghempas biduk kita?

Berapa banyak kesulitan dan masalah menimpa rumah tangga kita?

Namun Alloh subhanahu wa ta’ala akan berikan jalan keluar dan kemudahan apabila kita senantiasa berbekal dengan taqwa sebagaimana dalam ayat setelahnya Alloh berfirman : “Dan barangsiapa bertaqwa kepada Alloh maka Dia akan jadikan kemudahan dalam urusannya” (QS. Ath Tholaq: 4). Cukuplah ayat-ayat ini menjadi dalil betapa berharganya bekal taqwa ini dalam mengarungi perjalanan kehidupan berumah tangga.

Mungkin sang nahkoda ingin bertanya bagaimana berbekal dengan taqwa ini? Berkata shohabat yang mulia ‘Abdulloh bin Mas’ud ketika menafsirkan QS. Ali ‘Imron : 102 :”Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar taqwa”.

Makna ‘sebenar-benar takwa kepada Alloh’ adalah Alloh ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan, disyukuri tidak dikufuri  ~[1]

Subhanalloh! Bimbingan yang agung, yang denganya tegaklah agama seseorang. Hendaknya setiap orang melihat keadaan dirinya. Sudahkah kita mengingat Alloh dalam setiap langkah kita? Sudahkah kita bersyukur atas segala kenikmatan yang Alloh anugerahkan kepada kita sedikit atau banyak? Sudahkah kita meninggalkan maksiat kepada Alloh? Barangsiapa melihat dirinya lemah pada salah satu dari perkara-perkara ini maka bersegeralah untuk menyempurnakannya untuk meraih kesempurnaan taqwa.

Inilah kayuhan pertama kita…semoga Alloh mudahkan kita pada kayuhan berikutnya…

____________________
[1] diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrok dan dia berkata: shohih atas syarat Bukhori Muslim dan disepakati oleh Adz Dzahabi. Lihat Ash-Shohihah Syaikh Al Albani.

Dikirim oleh Al-akh abu harist (salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)
🔸🔸🔶🔸🔸
WA Thullab Al fiyusy

Pernikahan


image

Rasulullah bersabda :

“Kami belum pernah menyaksikan,Dua insan yang saling berkasih sayang
melebihi cinta kasih suami istri
dalam ikatan pernikahan”
(Hadits shahih Ibnu Majah dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah/1847)

Alhamdulillaahiladzi bini’matihi tatimmush-shalihat. Senengnya dapat kabar my campus mates ~Nisa~ mau nikah akhir bulan ini. ^^/ ama kakak tingkat. Yeyeyey. Nikahnya di Bandung pun. Bisa dateng gak yah. Dudududu. Trus klo aku dateng masih dikenali gak yah. Xixixixi.

Senangnya udah gak penasaran lg nisa nikahnya ama sapa. Tapi masih penasaran ama Wita, Aphi, Maul, & kaka Siti tar nikahnya ama sapa. Xixixi.

Ikhwan, Please di tungguin nih..^^


Someday ago, pas lagi duduk-duduk santai, ada seorang cowok yg tiba-tiba dateng dan ngucapin salam, “Assalamu’alaykum” .
Wa’alaykumussalam
Apa kabar? 
Baik
Kapan nikah?
“………..(hening)”
Kalo ayahnya pulang, nanti sy lamaar ya. Mau gak sama aku?
“Gak mau!!
Hahahahahaa…. Abisnyaa dia gitu. SKSD.

Btw, aku kemarin dapet tips dari timelinenya Motty, katanya kalo ada yang nanya kapan nikah, jawab aja abis lebaran (entah lebaran kapan). Hihihihi…

Kasian jugak ama kawan-kawan aku yg sedang menanti cinta sejatinya. Aku jugaaaaak. Where is he? No one know. ><

Tiba-tiba aja, aku inget nih ama kakak-kakak senior akuh yg udah nikah duluan. Dia akhwat, berjilbab udah lumayan panjang lah dia terbina bgt, dia yang paling sering marah-marah kalo ada ikhwan masuk kosan. Xoxo

Trus sedang menjalani proses kenalan dengan seorang ikhwan yang insyaa Allaah shalih. Trus aku udah gak update beritanya gimana kelanjutannya. Trus suatu hari aku nemu FB akhwat itu masang berdua ama ikhwan. Yang bikin kaget pertama kali a-da-lah jeeeeng jeeeeng —–> jilbabnya yg menyusut..yang tadinya panjang  jadi sebatas leher agak kebawah dikit beberapa senti.

Trus aku tanya ke mbak-mbak yang seangkatan ama beliau, mungkin beliau yang ngikutin perjalanannya.
Kutanyain lah, “Mbak itu kenapa jilbab mbak Cantik itu makin pendek?
Suaminya gak ngijinin dia, dan juga dari dulu keluarga dia ga setuju jilbab dia panjang
“….(hening)”

Sayang banget, dengan kondisi keluarga gak mendukung pakai hijab syar’i. Sebenernya harapannya ada di calon suaminya yg shalih sebagai penguat, penyemangat, dan dan wah else? Tapi kenyataaannya…..
Bukannya dulu mau nikah ama mas Shalih itu?
Mas Shalihnya kelamaan sih, jadinya gak jadi, jadinya ama Mas yang sekarang itu..

Qodarullaah, memang sudah takdir Allaah buat Mbak Cantik itu menikah ama Mas itu, do’aku semoga Mbak Cantik bisa kembali mendapatkan hidayah Allaah Ta’ala.

Bisa ambil kesimpulan sendirilah. Terutama buat ikhwan. Akhwat itu lebih suka dengan kepastian. Kayak kasus mbak Sholihah yang sering galau, padahal udah ta’aruf. Yang bikin galau itu nunggu kepastian —> kapan TANGGAL pernikahannya <—-. Itu doooaaang..*&*^&R%%  Bukan masalah MAHAR apalagi BIAYA PERNIKAHANNYA. Bukan.

Aku cuman gak mau banget, seperti Mbak Cantik terulang, jangan sampai akhwat luluh ama ikhwan yang….. begitulah. Kasian akhwatnya. Akhwat bisa bersabar, tapi bukan berarti musti nungguin sampai bertahun-tahun gitu.

Untuk akhwat yang masih dalam masa penantian : Sabar ya, sayang. Akhwat yang baik untuk ikhwan yang baik. Akhwat yang sholehah untuk ikhwan yang sholih. Pendamping hidup bukan cuma urusan dunia, tapi ini masalah tentang bagaimana kita di akhirat kelak. Juga tentang bagaimana anak-anakmu kelak, ini masalah tanggung jawab. Kalo ikhwan yang sholih insyaa Allaah bisa banget diajak kerjasama untuk masalah ini, tapi kalo ikhwan yang…begitu… Gimana ya…

Ikhwan itu yg nantinya sebagai imam kita, Sholehah. Pilih yang bener-bener dia siap jadi imam kita dari segi ilmunya… Baiknya sih, jangan pakai ilmu “kira-kira…”

Dan kalo dia sholeh, siapin diri juga untuk dibimbingnya biar jadi sholehah tanpa kata NANTI dan TAPI. Karena kata NANTI dan TAPI itu hanya penghambat menuju proses sholehah. (Motty banget nih.. Hehehehe…)

And actually this all is notes for myself. Jangan tersinggung, jangan marah. Maafkan kalo ada kata-kata yang salah dan typo. Hohoho.
Kalo ada yang kurang tolong ditambahin dan kalo ada yang lebih tolong dibalikin. Hehe.
Btw, itu judulnya gimana gimana gitu ga sih? meni asa geleuh. Xixixi..

Selamat Menikah Armyta dan Sa’id


Alhamdulillaahiladzi bini’matihi tatimmush-shalihaat…

Hari ini dek myth, melangsungkan akad dan walimahnya di Ponorogo. Jadi inget, dulu di jembatan PGA dekMyth nanyain aku kapan nikah kapan nikah, eh ternyata yang bertanya lebih dahulu daripada yang ditanya. Hehe…

Wuiuw, pasti dekWind jadi cemburu berat, hehe. Hayoo dekWind jangan dilama-lamain, kalo udah ada yang siap mah kenapa musti di tunda.. Hohoho..

Selamat ya, Mimit dan suami.
Baraakallaahu lakuma wa baraaka ‘alaykuma wa jama’a baynakuma fiy khair…

 

Yang ditargetkan segera menyusul ——-> kaka Sitiiiiii,
yang udah ketemu camer camer camer… Hehhehee.. *aheeee

Nasihat Indah untuk Pengantin Putri


Haruslah Ananda bersifat qana’ah, menerima apa adanya dan merasa cukup, mendengar dan taat kepada suamimu.

Jagalah kehormatan dirimu dan harta suamimu. Bantulah dia dalam pekerjaannya.

Lakukan apa yang membuatnya senang, jaga rahasianya dan jangan Ananda langgar perintahnya. Tutuplah kekurangannya. Jaga lisanmu.

Perhatikan tetanggamu dan tetaplah kokoh dalam keimananmu

Wahai putriku! Engkau akan menghadapi kehidupan yang baru. Kehidupan yang di dalamnya tidak ada tempat bagi ibumu, ayahmu, atau seorang pun dari saudara-saudaramu. Read more…

Perceraian


divorce

Dua kata yang membangunkan aku pagi ini adalah kata ,”Kita cerai“. Masih pagi-pagi, matahari belum terbit tapi kata  itu bener-bener menusukk-nusuukkk. Mbak itu menggugat cerai suaminya pagi ini. Di saat hampir banyak yang ingin menikah, disini ada yang mengajukan gugatan cerai. Pernikahan mbaknya juga udah gak tertolong lagi.

Sedih, sedih banget pasti, dari semalem tuh mbaknya nangis abis ampe sekarang.

Mudah-mudahan ini yang terbaik ya mbak. Read more…

Selamat Jadi Istri


‎”Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan”. (HR.Ibnu Majah no.1920)

Baraakallaahu laki wa baraaka ‘alayki wajama’a baiyna kuma fiy khayr. Akhirnya hari ini telah menggenapkan separuh dien. Melepas masa lajang. Menjadi seorang istri.

Selamat atas pernikahan mbak Dini  hari ini dengan mamang. Mamang siapa?  Read more…