Bertahan dalam Pernikahan

Sudah sekian lama waktu yang telah berlalu. Pernikahan telah berjalan satu dua tiga tahun. Sebelum menikah banyak cobaannya. Macem-macem keraguannya. Setelah menikah makin berat ujiannya. Yang sulit adalah bagaimana caranya bisa bertahan.

Menikah dengan orang yang mencintaimu, karena kamu akan dicintai. Daripada berharap dengan orang yang kamu cintai tapi ternyata dia tidak mencintaimu dan tidak kunjung datang kepadamu.

Semua tidak selamanya tentang cinta. Tapi tentang rasa kasih sayang dan tanggungjawab. Carilah laki-laki yang dekat dengan ibunya niscaya iya akan tahu bagaimana memperlakukan istrinya kelak. Menjaga kata-kata tidak menyakiti perasaan. Memperlakukan dengan baik dan memaafkan kesalahannya. Mendidik anak dan

Its about today

Still many things that I should have to do for today. Pingin jalan-jalan duyu mamaaa. Tapi kerjaan yg unyu-unyu numpuk ngrengek minta dikelarin. Jadi jadi gimana dunkz.

Hari ini mau ke gramed merdeka, trus ke pasar kain, trus kemana aja asal ketemu manusia. Berhari-hari di ruangan penuh mesin-mesin bikin aku bingung mesti ngomong apa kalo ketemu manusia. Persis kayak anak kecil yg baru belajar ngomong. Terbata-bata merangkai kata merajut makna. _-‘

Waktu keluar rumah adalah hal yg paling aku tunggu2. Kayak udah lama hidup di dalem goa hantu gitu. Trus ada yg nyamperin bilang, “Jomblo ya? Oh pantes”. *Tampar pk benang tambang* 

Tips Menghadapi Konsumen

Buat yang punya toko online dan offline pastinya udah punya pelanggan donk, minimal satu #lumayan. Yang baru buka, yang masih bejibaku nyari pelanggan, terus semangaaaad ea, ibook-ibokk.. Hehe..

Ini nih, saya punya tips gimana menghadapi para konsumen, ini ya sedikit banyak adalah pengalaman selama  di Bandung.

1. Dengarkan konsumen
   Di artikel sebelumnya buk, saya cerita bahwa karakteristik konsumen itu banyak bertanya. Wajar. karena mereka tidak tau persis karakteristik produk yang kita tawarkan. Jadi sebagai penjual yang budiman, maka kita harus ramah-ramah mendengarkan, kemudian menjelaskan setiap pertanyaan konsumen.
2. Jangan berharap sukses kalau kita saja enggan melayani konsumen dengan baik